6 Cara Memilih Reksadana Pasar Uang Yang Bagus dan Tepat

Photo of author
Written By Redaksi

Lorem ipsum dolor sit amet consectetur pulvinar ligula augue quis venenatis. 

Reksadana menjadi pilihan para investor untuk berinvestasi, karena risikonya dinilai lebih rendah bila dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya. Kendati demikian, produk reksadana cukup beragam sehingga perlu disesuaikan dengan profil risiko anda masing masing. Supaya tetap cuan, yuk simak cara memilih reksadana yang tepat untuk pemula berikut ini.

Memilih Reksadana yang Bagus dengan Tepat

  1. Tentukan Tujuan Investasi dan Profil Risiko

Seperti yang telah disinggung di awal, bahwa produk reksadana cukup beragam sehingga perlu disesuaikan dengan profil risiko masing masing investor. Pasalnya setiap investor mempunyai profil risiko yang berbeda, pun dengan tujuan investasinya. Sehingga penting untuk menentukan dua hal tersebut terlebih dahulu sebelum berinvestasi reksadana.

Apakah anda ingin berinvestasi untuk tujuan jangka pendek, menengah, atau panjang. Misalnya anda ingin berinvestasi jangka menengah dengan risiko yang tidak terlalu tinggi, maka reksadana campuran cocok dijadikan pilihan. Namun jika berani mengambil risiko lebih besar, tidak ada salahnya mencoba reksadana saham.

  1. Mengenal Jenis-Jenis Reksadana

Supaya tidak salah memilih, ada bagusnya anda mengenal jenis jenis reksadana. Dengan beragam jenis yang ditawarkan tersebut, anda bisa memilih jenis yang paling sesuai kebutuhan. Di antaranya ada reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, reksadana pasar uang, sampai reksadana syariah.

Masing masing punya kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Sebagai contoh reksadana pasar uang, kelebihannya yaitu likuiditas lebih aman, tingkat risiko relatif rendah, dan jumlah minimum investasinya rendah. Namun di lain sisi imbal hasilnya tidak pasti. Sehingga memilih jenisnya ini dapat disesuaikan dengan keinginan masing masing, boleh juga memilih beberapa jenis sekaligus.

  1. Memilih Manajer Investasi yang Tepat

Manajer investasi akan berperan sebagai pengelola dana pada investasi reksadana pasar uang. Dimana setiap perusahaan manajer investasi tersebut tentunya mempunyai kebijakan tersendiri dan cara kerjanya masing masing. Jadi coba lakukan riset terhadap manajer investasi sebelum mempercayakan dana yang anda miliki.

Coba cari tahu bagaimana performa manajer investasi dan pastikan bahwa perusahaan sudah secara resmi terdaftar serta diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Anda juga harus waspada dengan penipuan yang mencantumkan logo OJK, seolah olah perusahaan memiliki izin resmi. Untuk memastikannya, lebih baik cek langsung melalui website OJK sebelum berinvestasi.

  1. Ketahui Detail Biaya yang Dibebankan

Biaya biaya yang menyertai produk reksadana juga harus diperhatikan. Karena manajer investasi pasti akan mengenakan biaya atas jasa mereka dalam mengelola dana anda. Imbalan atau biaya untuk manajer investasi ini biasa disebut sebagai management fee. Besarannya bisa berbeda beda tiap perusahaan. Selain management fee, ada pula biaya masuk, biaya pengalihan, hingga biaya pencairan yang perlu diperhatikan.

  1. Pertimbangkan Imbal Hasil

Investasi melalui reksadana juga berfluktuasi, sama seperti bentuk investasi lainnya. Tidak mungkin jika nilai reksadana akan selalu naik. Risiko fluktuasi imbal hasil tersebut dipengaruhi oleh pergerakan pasar serta kepiawaian manajer investasi anda. Jadi sebaiknya lakukan perencanaan keuangan untuk mempertimbangkan imbal hasil ini.

  1. Perhatikan Nilai Draw Down Reksadana

Pada setiap produk reksadana, coba perhatikan nilai draw down atau tingkat kerugian maksimalnya. Apabila produk mempunyai angka draw down sekitar 30% dalam setahun berarti kinerjanya pernah merosot sampai 30%. Namun biasanya angka draw down tinggi seperti ini hanya ada pada jenis reksadana saham atau campuran.

Nilai draw down pada reksadana pasar uang relatif lebih rendah, umumnya nol koma sekian persen. Tidak jarang, produk reksadana pasar uang bahkan memiliki nilai draw dawn di angka 0,00%. Sehingga sangat cocok untuk investor pemula atau investor yang memiliki profil risiko kecil.

Temukan lebih banyak konten menarik lain diĀ Pintar Memilih:

Tinggalkan komentar